Selasa, 24 April 2018
Cantik Itu Indah, Cantik Itu Disukai
Beauty is not about having pretty face,
It’s about having pretty minds, pretty heart and soul.
Apakah sekarang ini rekan yang disebelah anda terlihat lebih cantik?
Apakah sekarang ini anda sendiri sudah terlihat lebih cantik dari yang lain?
Sebelum saling klaim tentang siapa yang lebih cantik, baiklah kita pahami secara pengertian
umum bahwa; yang dimaksud dengan cantik adalah sesuatu yang elok, rupawan, dan tentu
saja enak dipandang. Pada umumnya kita pun menyukai terlihat cantik, elok, rupawan.
Saat ini, soal kecantikan sudah mengalami perkembangan perspektif atau cara pandang.
Setidaknya terungkap dari pemikiran beberapa tokoh dengan berbagai latar belakang ini:
“Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam
hati.” Itu katanya Khalil Gibran, penyair Timur Tengah.
“Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan
terletak pada wajah dan pakaiannya.” – Itu katanya Buya Hamka.
“Kecantikan adalah sesuatu yang ada di hati dan pikiran Anda. Tidak seorang pun dapat
mencurinya.” Begitu pendapat Paulina Vega, Miss Universe 2015.
Ada juga peribahasa Cina yang bilang begini: "Kecantikan adalah kebijaksanaan seorang
perempuan. Kebijaksanaan adalah kecantikan seorang laki-laki."
Semoga perspektif kita soal kecantikan tidak lagi terkungkung dalam dimensi tampak luar
seorang perempuan, sebab ternyata kecantikan adalah sesuatu yang rupawan tetapi
tersimpan dalam ahlak, adab dan pikiran, bukan karena ia perempuan atau laki-laki.
Berikut ini adalah pemikiran dari seorang perempuan Indonesia yang cantik, ditulis lebih
dari 100 tahun lalu, tepatnya tahun 1899. Ketika itu beliau dianggap sebagai ninggrat dan
karena itu diperlakukan lebih istimewa dibanding sesamanya yang bukan ninggrat. Begini
reaksi pemikirannya: “Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, ningrat fikiran dan
ningrat budi. Tidak ada manusia yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada
melihat orang membanggakan asal keturunannya.” (RA. Kartini).
Buah pikiran Raden Ajeng Kartini tersebut semakin memastikan bahwa; kecantikan
memang berasal dan berada didalam diri, bukan yang artifisial dan tampak luar. Beauty is
not about having pretty face, It’s about having pretty minds, pretty heart and soul. Dari
rangkaian penjelasan diatas, bagaimana kita merefleksikan kecantikan dalam relasi dengan
rekan kerja, pelanggan, mitra usaha? Ada baiknya lakukan saja tiga hal sederhana berikut:
1. Biasakanlah tersenyum ikhlas. Agar aura ihlas merambah lebih jauh dan menjadikan
ihlas mewarnai lingkungan kerja yang menyenangkan. Jangan bersungut-sungut.
2. Tuturkanlah kalimat yang membangun, bukan mematikan. Agar lingkungan kita pun
termotivasi untuk maju, berkarya dan semakin maju.
3. Terus belajar meningkatkan kompetensi. Agar pikiran menjadi lebih luas dan terbuka,
membawa aura positif dalam dinamika pertumbuhan tim kerja.
Kalau hari ini kita akan memulai pekerjaan dan menginginkan keadaan lebih maju,
pastikanlah kita sudah cantik dalam hal pikiran, ucapan dan tindakan.
Selamat sukses, selamat berkarya dan menjadi cantik dimata rekan kerja dan pelanggan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Materi kuliah : Manajemen Pemasaran, Keanekaragaman Dalam Pasar
Keaneka Ragaman Dalam Pasar Pemasaran merupakan Kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalu...
-
Buat pecinta drama korea, pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa kata dalam bahasa korea yang ada di drama korea, dan tidak sengaja ...
-
NOUNS It's not easy to describe a noun. In simple terms, nouns are "things" (and verbs are "actions"). Like f...
-
ENTITAS NIRLABA 1. Pengertian Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasara...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar