Jumat, 18 Mei 2018

Materi kuliah : Manajemen Pemasaran, Keanekaragaman Dalam Pasar

Keaneka Ragaman Dalam Pasar


Pemasaran merupakan Kegiatan manusia  yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.  
Menurut Philip Kotler seorang ahli marketing dari Amerika pemasaran adalah Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.


Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang memiliki tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia maka dari itu pastilah kegiatan pemasaran menawarkan suatu keuntungan pada seseorang dengan membeli barang yang dipasarkannya, sehingga dengan pengorbanan berupa uang atau bentuk lainnya terasa sepadan diberikan untuk suatu barang atau jasa tersebut. 


     Manajemen pemasaran  adalah analisis perencanaan, penerapan, dan  pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan , membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar utk mencapai tujuan organisasi. ( Djaslim Saladin : 2012)


Tujuan Sistem pemasaran :

  • Memaksimumkan konsumsi 
Setiap konsumen pasti memiliki kebutuhan
  • Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi 
  • Memaksimumkan pilihan 
  • Memaksimumkan mutu hidup 
  • Kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga, lingkungan 


Rabu, 02 Mei 2018

May Day



May Day atau peringatan hari buruh internasional diperingati setiap tanggal 1 Mei. Di Indonesia peringatan hari buruh sempat dilarang di era Presiden Soeharto. Hari Buruh kembali menjadi hari libur nasional saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkannya tahun 2014.
Bagaimana awal mula tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh?

Pemberitaan media saat ini banyak menyoroti perihal hari buruh atau yang populer disebut
may day. Tentang hal tersebut, ada sejarah yang panjang sejak permulaan abad 19.
Yang saat ini kita ketahui adalah setiap Tgl. 1 Mei, sudah dinyatakan oleh pemerintah
sebagai hari libur nasional. Hal lain yang kita ketahui saat ini adalah durasi waktu kerja yang
berlangsung selama 8 jam, termasuk 1 jam istirahat. Hal-hal normatif seperti itu merupakan
bagian yang pernah jadi kajian dalam may day.

Bagaimana dengan keadaan dimasa sekarang?.
Dimensi kehidupan sudah mengalami transformasi yang memberi perspektif baru, termasuk dalam hal memaknai pekerjaan. Kecenderungan naluri profesional kita justru mengajak berlomba untuk memberi makna terhadap waktu kerja yang sudah ditentukan. Dengan demikian maka kita tidak lagi
membicarakan durasi jam kerja, melainkan lebih membicarakan kualitas penggunaan jam
kerja. Bukan lagi bicara jam kerja, melainkan mengenai hal-hal penting yang dilakukan
selama jam kerja. Buktinya, kita kan pernah bekerja lebih dari waktu normatif, bukan karena
diperintah, melainkan karena kesadaran akan tanggungjawab untuk menjadi lebih baik.
Maka pernyataan diatas jadi menarik untuk disimak,

 “The only way to do great work, is to love what you do’’.

Sebenarnya itu merupakan penggalan dari kalimat yang bunyinya begini:
“Pekerjaan anda akan mengisi sebahagian besar hidup anda. Satu-satunya cara untuk
benar-benar puas adalah melakukan apa yang anda yakini adalah pekerjaan besar. Satu￾satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah mencintai apa yang anda lakukan”.
Yang menyatakan hal itu adalah Mr. Steven Paul Jobs, lebih dikenal dengan nama Steve
Jobs. Ia seorang pebisnis yang berhasil, seorang yang suka bekerja keras sekaligus bekerja
cerdas, pemimpin perusahaan multinasional dalam bidang computer.

 Untuk memaknai hal diatas membuat kita perlu memperhatikan dua hal ini:

1. Apa alasan untuk bekerja. Ya, kita memang harus punya alasan untuk bangun pagi dan
bekerja sepanjang hari. “Kalau hidup sekedar hidup, hewan juga hidup. Kalau bekerja
sekedar bekerja, hewan juga bekerja”. Itu katanya Buya Hamka. Maka sesungguhnya
yang hakiki adalah; bekerja merupakan bagian dari Ibadah!. Hal itu agar kita jadi lebih
baik dimata Yang Maha Kuasa dan dihadapan sesama. Maka bekerjalah dengan sebaik￾baiknya bukan karena jam kerja, melainkan karena hal itu adalah bagian dari ibadah.

2. Bagaimana cara melakukan pekerjaan. Tentu banyak pendekatan. Tetapi coba
perhatikan apa kata Bung Karno, berikut ini; “Jika kita memiliki keinginan yang kuat,
maka alam semester akan bahu membahu wewujudkannya”. Dalam bekerja, kita
memang mesti punya keinginan yang kuat untuk melakukan perbaikan demi kemajuan,
sebab kemajuan tidak datang dari yang kadang-kadang kita lakukan, melainkan datang
dari yang kita lakukan secara konsisten. Ayo, lakukan perbaikan secara konsisten.

Kalau hari ini kita akan memulai pekerjaan dan menginginkan kemajuan, ingatlah bahwa:
“The only way to do great work, is to love what you do’’. Bukan soal berapa lama kita
bekerja hari ini, tetapi soal kesungguhan kita bekerja selama waktu kerja.

Selasa, 24 April 2018

Kata Kata Yang Paling Sering Disebut Di Drama korea (51 kosakata)

Buat pecinta drama korea, pasti sudah tidak asing lagi dengan beberapa kata dalam bahasa korea yang  ada di drama korea,  dan tidak sengaja hafal kata-kata tersebut hingga paham artinya,  dan tentunya membuat kita familiar dengan bahasa korea baik dari logat nya, dan ketika mendengarnya tanpa melihat kemungkinan besar tahu itu menggunakan bahasa korea, meskipun tidak pernah ikut sebuah kelas bahasa korea.
Hingga hafal beberapa kata dalam bahasa korea yang terkadang tidak sengaja digunakan dalam kegiatan sehari-hari,  berikut ini adalah kata-kata dalam bahasa korea yang sering disebutkan :


  1. 여보세요 dibaca “Yeoboseyo” artinya (Hello/untuk telepon)
  2. 예/네 dibaca “Ye/Ne” artinya (Ya) 
  3. 아니오 dibaca “Aniyo” artinya (Tidak)
  4. 안녕하세요 dibaca "annyeonghaseyo" artinya (hal!)
  5. 축하해요 ! dibaca “Chukhahaeyo” artinya (Selamat !)
  6. 네, 있어요 dibaca “Ne, Issoyo” artinya (Ya, ada) Informal.
  7. 아니오, 없어요 dibaca “Aniyo, opsoyo” artinya (Tidak, tidak ada) 
  8. 앍게슾니다 dibaca "algeseumnida" artinya (baiklah)
  9. 고맙습니다 dibaca “Komapseumnida” artinya (Terima kasih)
  10. 고마워요 dibaca “Komawoyo” artinya (Terima kasih) Informal..
  11. 미안해요 dibaca “Mianhaeyo” artinya (Maaf) Informal.
  12. 죄송합니다 dibaca “Choesonghamnida” artinya (Mohon maaf) Formal..
  13. 괜찮아요 dibaca “Gwaenchanayo” artinya (Tidak apa-apa) Informal.
  14. 알았어요 dibaca “Arassoyo” artinya (Sudah mengerti) Informal.
  15. 알았지? dibaca "Aratji" artinya (oke?)
  16. 그래요? dibaca "geurae yo" artinya (begitu?)
  17. 몰라요 dibaca “Mollayo” artinya (Tidak tahu atau Tidak mengerti) Informal.
  18.  어떻게 dibaca "eotteoge" artinya (bagaimana/apa yang harus kulakukan) 
  19.  어때? dibaca "ottae" artinya (bagaimana menurutmu?) 
  20. 정말 사랑해 dibaca "jongmal saranghae" artinya (sungguh mencintaimu) 
  21. 좋아해 요 dibaca "joahae  yo" artinya (aku menyukaimu) 
  22. 가자 dibaca "ga ja" artinya (ayo pergi) 
  23. 가지마 dibaca "gajima" artinya (jangan pergi) 
  24. 하지마 !  dibaca "Hajima" artinya (jangan!) 
  25. 안돼요 dibaca "andwae yo" artinya (tidak boleh)
  26. 잠깐만 dibaca "jamkkaman" artinya (tunggu dulu/sebentar)
  27. 새끼 dibaca "saekki" artinya (gila) *umpatan
  28. 야! dibaca "ya" artinya (hei/woi!)
  29. 내밬 dibaca "Daebak" artinya (luar biasa) 
  30. 좋다 dibaca "Chota" artinya (bagus?!)
  31. 오모  dibaca "Omo" artinua (oh tidak!) 
  32. 진짜 dibaca "jinjja" artinya (benarkah?)
  33. 아이교 dibaca "Aigoo" artinua (astaga!)  *kaget
  34. 아파요 dibaca "Appa yo" artinya ( aw..sakit) 
  35. 직음 dibaca "Jigeum" artinya (sekarang) 
  36. 보고싶어 dibaca "bogosipo" artinya (aku merindukanmu) 
  37. 싫어 dibaca "shiroi" artinya (ga mau!) 
  38. 여기에 dibaca "Yeogie" artinya (disini) 
  39. 어디서? dibaca "odiseo" artinya (dimana) 
  40. 왜 이렇게 dibaca "wae ireohke" artinya (kenapa begini) 
  41. 뭐? dibaca "mwo" artinya (apa?) 
  42. 화이팅 dibaca "Hwaiting/fighting" artinya (semangat!) 
  43. 예뻐 dibaca "Yeppeo" artinya (cantik/indah)
  44. 제발 dibaca "Jebal" artinya (mohon/tolong)
  45. 어머니 dibaca "eomoni" artinya (ibu) 
  46. 사장님 dibaca "Sajangnim" artinya (Pak/Bu Presiden Direktur)
  47. 오빠 dibaca "Oppa" artinya (Kakak Laki Laki, bagi perempuan)
  48. 언니 dibaca "Eonni" artinya (kakak perempuan, bagi perempuan)
  49. 누나 dibaca “Nuna” artinya (Kakak perempuan, bagi laki-laki)
  50. 형 dibaca “Hyeong” artinya (Kakak laki-laki, bagi laki-laki)
  51. 아줌마 dibaca "Ajumma" artinya (Bibi).

Itulah 51 kosakata dalam drama korea yang paling sering disebut atau digunakan, dengan adanya drama korea kita bisa dengan menyenangkan belajar bahasa korea sambil menonton drama korea sehingga otak kita tetap terasah m dengan baik,  dan bukan tidak mungkin bagi pecinta drama korea untuk menonton drama korea tanpa subtitle (klo pake dubber kaya di tv indonesia beda lagi ya hehe),  jika terus diasah dan belajar.
 Demikian postingan ini jangan lupa komen ya,  dan mohon dimaklumi jika ada kesalahan,   correct me if I am wrong



Prayer To Become More Like Jesus

God, our Father,

You redeemed us
and made us Your children in Christ.
Through Him You have saved us from death
and given us Your Divine life of grace.

By becoming more like Jesus on earth,
may I come to share His glory in Heaven.
Give me the peace of Your kingdom,
which this world does not give.

By Your loving care protect the good You have given me.
Open my eyes to the wonders of Your Love
that I may serve You with a willing heart.



Cantik Itu Indah, Cantik Itu Disukai


Beauty is not about having pretty face,
It’s about having pretty minds, pretty heart and soul.

Apakah sekarang ini rekan yang disebelah anda terlihat lebih cantik?
Apakah sekarang ini anda sendiri sudah terlihat lebih cantik dari yang lain?

Sebelum saling klaim tentang siapa yang lebih cantik, baiklah kita pahami secara pengertian
umum bahwa; yang dimaksud dengan cantik adalah sesuatu yang elok, rupawan, dan tentu
saja enak dipandang. Pada umumnya kita pun menyukai terlihat cantik, elok, rupawan.
Saat ini, soal kecantikan sudah mengalami perkembangan perspektif atau cara pandang.
Setidaknya terungkap dari pemikiran beberapa tokoh dengan berbagai latar belakang ini:

“Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam
hati.” Itu katanya Khalil Gibran, penyair Timur Tengah.

“Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan
terletak pada wajah dan pakaiannya.” – Itu katanya Buya Hamka.

“Kecantikan adalah sesuatu yang ada di hati dan pikiran Anda. Tidak seorang pun dapat
mencurinya.” Begitu pendapat Paulina Vega, Miss Universe 2015.

Ada juga peribahasa Cina yang bilang begini: "Kecantikan adalah kebijaksanaan seorang
perempuan. Kebijaksanaan adalah kecantikan seorang laki-laki."

Semoga perspektif kita soal kecantikan tidak lagi terkungkung dalam dimensi tampak luar
seorang perempuan, sebab ternyata kecantikan adalah sesuatu yang rupawan tetapi
tersimpan dalam ahlak, adab dan pikiran, bukan karena ia perempuan atau laki-laki.

Berikut ini adalah pemikiran dari seorang perempuan Indonesia yang cantik, ditulis lebih
dari 100 tahun lalu, tepatnya tahun 1899. Ketika itu beliau dianggap sebagai ninggrat dan
karena itu diperlakukan lebih istimewa dibanding sesamanya yang bukan ninggrat. Begini
reaksi pemikirannya: “Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, ningrat fikiran dan
ningrat budi. Tidak ada manusia yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada
melihat orang membanggakan asal keturunannya.” (RA. Kartini).

Buah pikiran Raden Ajeng Kartini tersebut semakin memastikan bahwa; kecantikan
memang berasal dan berada didalam diri, bukan yang artifisial dan tampak luar. Beauty is
not about having pretty face, It’s about having pretty minds, pretty heart and soul. Dari
rangkaian penjelasan diatas, bagaimana kita merefleksikan kecantikan dalam relasi dengan
rekan kerja, pelanggan, mitra usaha? Ada baiknya lakukan saja tiga hal sederhana berikut:

1. Biasakanlah tersenyum ikhlas. Agar aura ihlas merambah lebih jauh dan menjadikan
ihlas mewarnai lingkungan kerja yang menyenangkan. Jangan bersungut-sungut.
2. Tuturkanlah kalimat yang membangun, bukan mematikan. Agar lingkungan kita pun
termotivasi untuk maju, berkarya dan semakin maju.
3. Terus belajar meningkatkan kompetensi. Agar pikiran menjadi lebih luas dan terbuka,
membawa aura positif dalam dinamika pertumbuhan tim kerja.

Kalau hari ini kita akan memulai pekerjaan dan menginginkan keadaan lebih maju,
pastikanlah kita sudah cantik dalam hal pikiran, ucapan dan tindakan.
Selamat sukses, selamat berkarya dan menjadi cantik dimata rekan kerja dan pelanggan.

Minggu, 22 April 2018

ENTITAS NIRLABA

ENTITAS NIRLABA


1. Pengertian Organisasi Nirlaba


Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). organisasi nirlaba meliputi keagamaan, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi sukarelawan, serikat buruh.

Menurut PSAK No.45 bahwa organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. (IAI, 2004: 45.1)

Lembaga atau organisasi nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahala Nainggolan, 2005 : 01). Lembaga nirlaba atau organisasi non profit merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan lembaga nirlaba.

1.1 Legalitas


Pendiri minimal terdiri dari 3-5 orang;

Disahkan di hadapan notaris, dibuatkan akta pendirian organisasi menggunakan KTP tiap pendiri yang semuanya wajib hadir saat penandatanganan;

Membuat draft visi, misi, tujuan organisasi, struktur, dll. berkaitan dengan organisasi;

Memiliki NPWP yang prasyaratnya dibawa ke kantor pajak terdekat, langsung jadi dan tanpa biaya. Prasyarat pembuatan NPWP organisasi adalah sebagai berikut:

Fotokopi KTP ketua organisasi;
NPWP ketua organisasi;

Fotokopi akta notaris; Fotokopi surat keterangan domisili (sekretariat) organisasi dari desa atau kelurahan;

Stempel organisasi;


Jika kegiatan organisasi berhubungan dengan politik atau kegiatan berskala nasional, kadang diperlukan legalitas yang lebih seperti didaftarkan di Badan Kesatuan Kebangsaan di kabupaten/kota atau provinsi jika memiliki cabang di kota lain dalam provinsi.

Jenis Organisasi Nirlaba di Indonesia setidaknya terdapat tiga jenis organisasi nirlaba, yaitu:


Yayasan;

Perkumpulan;

Organisasi Kemasyarakatan.

Pendapatan Organisasi Nirlaba


Seperti yang kita ketahui, suatu organisasi nirlaba bekerja untuk mendukung suatu isu atau perihal untuk tujuan sosial yang bersifat tidak komersil, tidak ada unsur mencari laba (moneter) dalam menarik perhatian publik.

Secara umum, masyarakat berpendapat bahwa suatu organisasi nirlaba sudah memiliki sumber dana untuk digunakan membiayai kegiatannya. Banyak organisasi nirlaba hanya memperoleh satu jenis pendapatan saja, yaitu hibah dari organisasi nirlaba donatur. Hal ini beresiko terjadinya kelumpuhan organisasi apabila hibah kegiatan telah selesai digunakan. Oleh karena itu, sumber pendapatan lain organisasi nirlaba dilakukan untuk mendukung keberlangsungan organisasi dalam menjalankan kegiatannya.

2.1 Jenis pendapatan organisasi nirlaba, diantaranya:


2.1.1 Pendapatan dari kegiatan program


Suatu organisasi nirlaba tidak dianjurkan untuk mencari pendapatan dari kegiatan yang dilakukan, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa organisasi beroperasi
komersial. Pendapatan organisasi dapat bersumber dari kegiatan organisasi dengan memperhatikan beberapa hal dasar, seperti :

Pendapatan dilakukan untuk keberlangsungan hidup organisasi nirlaba; Hal ini dikarenakan dukungan dana dari para donatur tidak dapat diharapkan terus-menerus. Oleh karena itu, organisasi harus dapat mandiri dalam mengelola kegiatan yang dilakukan

Perluasan pelayanan masyarakat; Dalam upaya memberikan kontribusi melalui kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi nirlaba, diharapkan dengan adanya sumber pendapatan dari kegiatan yang dilakukan dapat menjangkau lebih banyak cakupan masyarakat sesuai dengan sasaran kegiatan.

Penghargaan atas kinerja yang dilakukan organisasi nirlaba; Jenis kegiatan yang dilakukan organisasi nirlaba yang melibatkan partisipasi masyarakat dan memberikan tanggung jawab untuk pemeliharaan dan operasional dengan pendanaan melalui pengenaaan tarif yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan.

Masalah yang sering muncul adalah kurang disiplinnya organisasi dalam mengelola pendapatan sehingga beresiko terhambatnya kegiatan operasional. Pengelolaan pada arus kas masuk dan keluar digunakan untuk mengatur besaran pendapatan dan pengeluaran untuk rencana kegiatan organisasi nirlaba. Pendapatan dari kegiatan program memang lebih mudah didapatkan, namun sangat beresiko terjadinya pergeseran dari kegiatan sosial menjadi kegiaan komersial.

2.1.2. Pendapatan dari donasi/sumbangan (fundraising)


Donasi merupakan pendapatan organisasi yang diperoleh tanpa harus menyajikan suatu balas jasa/produk sebagai pemberian murni dari niat baik dari pemberinya (donatur). Donasi dapat diberikan secara reguler atau hanya sekali, yang dilakukan melalui kegiatan penggalangan dana (fundraising) misalnya melalui kegiatan filantropi.

Filantropi merupakan kegiatan kedermawanan masyarakat dengan memberikan bantuan oleh individu maupun organisasi dan perusahaan. Kegiatan filantropi ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai penggalang dana melalui kegaiatan yang membangkitkan kesadaran filantropi dari masyarkat dan sebagai pemanfaat dana yaitu pengelola hasil sumbangan sehingga tepat guna dan memberikan manfaat.

Adapun strategi yang digunakan dalam penggalangan dana filantropi adalah dengan menaikkan isu/berita melalui peliputan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, dapat melalu direct fundraising atau melalui kerjasama program. Masalah yang muncul dalam besarnya pendapatan yang diterima sehingga budget perencanaan kegiatan tidak dapat dipastikan jumlahnya.

2.1.3. Pendapatan dari hibah (grant)


Hibah diberikan oleh suatu organisasi nirlaba untuk mendukung suatu kegiatan tertentu. Pemberian hibah sangat spesifik mulai dari organisasi pemberi, jenis kegiatan, pelaksanaan hingga konteks kegiatan yang dilakukan. Seperti pembuatan proposal, rincian kegiatan, dan rincian dana yang dibutuhkan. Sehingga dana hibah murni sebagai donor bukan pelaksana suatu kegiatan karena diberikan berikan sesuai proposal yang diajukan. Biasanya jumlah dana yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan jenis donasi/sumbangan.

Masalah yang muncul adalah kontinuitas pemberian hibah dan tidak didukungnya kegiatan rutin organisasi oleh dana hibah. Sehingga organisasi nirlaba sulit mendisain program yang akan datang.

2.1.4. Pendapatan dari bunga dan hasil investasi lainnya (capital income)


Merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu modal atau aset organisasi yang tergantung dari besaran jumlah nilai investasi. Pada umumnya, organisasi nirlaba tidak diperkenankan untuk melakukan investasi dengan resiko tinggi karena dana yang diinvestasikan tidak boleh berkurang dan harus meningkat jumlahnya. Sehingga organisasi nirlaba harus lebih berhati-hati/konservatif dalam memperhitungkan resiko dan keuntungan dalam berinvestasi.

2.1.5. Pendapatan dari iuran anggota

Dalam suatu komunitas atau organisasi nirlaba dengan beberapa anggota biasanya mewajibkan anggota untuk memberikan iuran. Besaran iuran disesuaikan dengan kesepakatan bersama atau dapat juga bersifat sukarela. Kesulitan dari pendapatan berbasis iuran anggota ini adalah pada anggotanya sendiri, iuran yang bersifat individual sulit dikumpulkan sulit dikumpulkan apabila sifatnya individual dibandingan dengan keanggotaan yang bersifat profesi atau badan.

2.1.6. Pendapatan dari usaha komersil


Pendapatan langsung dapat diperoleh suatu organisasi nirlaba melalui usaha komersil dengan membentuk unit khusus dalam menangangi atau memiliki saham/kepemilikan badan usaha komersil. Penting untuk diketahui adalah pemisahan pengelolaan unit komersial dengan program organisasi nirlaba. Sehingga kegiatan komersial dapat berjalan tanpa keterlibatan dari organisasi nirlaba dalam operasional harian. Pemisahan ini penting dilakukan untuk menghindarkan kerancuan tentang penggunaan sumber daya organisasi nirlaba.

Permasalahan dari pengelolaan sumber dana yang diperoleh dari usaha komersial adalah permodalan serta pengelolaan usaha. Permodalan terkait dengan besaran dana yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha komersial. Kerapkali penyisihan sebagian dari surplus program tidak dapat dilakukan karena surplus tidak senantiasa terjadi dan bila ada kemungkinan jumlahnya tidak signifikan.

Dengan mengetahui sumber-sumber pendapatan organisasi nirlaba ini, maka kita dapat belajar sekaligus mengevaluasi besaran pendapatan organisasi nirlaba yang kita kelola. Dan melihat peluang untuk mendapatkan pendapatan dari sumber yang lain, sehingga dapat menyokong keberlangsungan organisasi dan menjalankan program kegiatan dengan lebih baik.

3. Pajak bagi Organisasi Nirlaba


Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba juga merupakan subjek pajak, seluruh kewajiban subjek pajak harus dilakukan tanpa kecuali. Namun, tidak semua penghasilan yang diperoleh merupakan objek pajak.
Pemerintah RI memerhatikan bahwa badan sosial beroperasi bukan untuk mencari laba, sehingga pendapatan utamanya diklasifikasikan sebagai bukan objek pajak. Tetapi di banyak negara lain, organisasi nirlaba bisa mengajukan organisasinya untuk status bebas pajak. Dengan demikian, mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.

4. Akuntansi Organisasi Nirlaba


Menurut PSAK 45, organisasi nirlaba perlu menyusun setidaknya 4 jenis laporan keuangan sebagai berikut:

Laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode laporan

Laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan

Laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan


Dari keempat jenis laporan tersebut, dapat dicermati bahwa laporan keuangan organisasi nirlaba mirip dengan organisasi bisnis, kecuali pada 3 hal utama, yaitu:

Komponen laporan posisi keuangan organisasi nirlaba memiliki beberapa keunikan bila dibandingkan dengan komponen laporan keuangan organisasi bisnis. Hal ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.

Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat dianalogikan dengan laporan aktivitas. Informasi sentral dalam laporan laba rugi umumnya terletak pada komponen laba atau rugi yang dihasilkan organisasi bisnis dalam satu periode. Sementara itu, informasi sentral dalam laporan aktivitas terletak pada perubahan aset neto yang dikelola oleh organisasi nirlaba.

Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan perubahan ekuitas sebagaimana layaknya organisasi bisnis. Hal ini disebabkan organisasi nirlaba tidak dimiliki oleh entitas manapun. Ekuitas dalam organisasi nirlaba bisa dianalogikan dengan aset neto yang akan disajikan pada laporan aktivitas. Aset neto tersebut terdiri dari tiga jenis, sebagaimana dijelaskan berikut ini:

Aset neto tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Adapun bila sumbangan tersebut terikat, itu berarti sumbangan tersebut dibatasi penggunaannya oleh penyumbang untuk tujuan tertentu. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.

Aset neto terikat temporer adalah sumber daya yang pembatasan penggunaannya dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. Pembatasan penggunaan ini bisa ditetapkan oleh donatur maupun oleh organisasi nirlaba itu sendiri (misal: untuk melakukan ekspansi, atau untuk membeli aset tertentu).

Aset neto terikat permanen adalah sumber daya yang pembatasan penggunaannya dipertahankan secara permanen. Namun demikian, organisasi nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut. Contoh aset jenis ini adalah dana abadi, warisan, maupun wakaf.

Meski PSAK 45 didedikasikan bagi organisasi nirlaba, namun standar ini juga dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah, dan unit-unit sejenis lainnya. Namun perlu dicatat bahwa penerapan pada organisasi selain nirlaba tersebut hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4.1 Jenis dan Komponen Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba


4.1.1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca


Laporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, dan aset bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi ini dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai:

kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan

likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, serta kebutuhan pendanaan eksternal.

Lebih lanjut, komponen dalam laporan posisi keuangan mencakup:


Aset
Kas dan setara kas;

Bila ada kas atau aset lain yang dibatasi penggunaanya oleh penyumbang, maka hal ini harus disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya.

Piutang (misalnya: piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain);

Persediaan;

Sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka;

Surat berharga/efek dan investasi jangka panjang;

Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa, dan lain-lain.

Bila dilihat dari susunan tersebut, dapat dipahami bahwa penyajian aset pada laporan posisi keuangan suatu organisasi nirlaba juga diurutkan berdasarkan likuiditasnya – kemampuan suatu aset untuk dengan mudah dikonversi menjadi kas.

Liabilitas


Utang dagang;

Pendapatan diterima dimuka;

Utang jangka panjang, dan lain-lain


Dalam penyajiannya, liabilitas tetap diurutkan berasarkan masa jatuh temponya.


Aset Bersih


Aset bersih tidak terikat. Aset bersih jenis ini umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset bersih tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte pendirian, serta dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditur dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi.

Aset bersih terikat temporer. Pembatasan ini bisa berupa pembatasan waktu maupun penggunaan, ataupun keduanya. Contoh pembatasan temporer ini bisa berlaku terhadap (1) sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3) penggunaan selama periode tertentu dimasa depan,  atau  (4)  pemerolehan  aset  tetap.  Informasi  mengenai  jenis  pembatasan ini dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset  bersih terikat temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Aset bersih terikat permanen. Pembatasan ini bisa dilakukan terhadap (1) aset seperti tanah atau karya seni yang disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aset yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen. Kedua jenis pembatasan ini dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset bersih yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Aktiva yang dibatasi penggunaanya:

Dana abadi (endrowent funds) mencatat sumber daya yang jumlah pokoknya harus tetap dipertankan. Laba dari sumber daya ini biasanya tersedia untuk suatu tujuan yang di batasi / tujuan umum. Sumbangan dibatasi oleh periode waktu tertentu misalnya 5 atau 10 tahun. Setelah masa tersebut berakhir, pokok dana dapat digunakan oleh dewan pelaksanaan sesuai dengan perjanjian.

Dana yang dibatasi untuk penggunaan pelunasan aktiva tetap ( plant replacement and expansion restrited funds ) mencatat sumbangan yang di gunakan hanya untuk penambahan aktva tetap. Apabila dana umum telah menyejutui maka dana penggantian dan pengembangan fasilitas memindahkan sumber daya kedalam dana umum.

Dana yang dibatasi waktu ( time-restricted funds ) mencatat aktiva yang di terima atau yang telah di janjikan oleh pihak donor untuk penggunaan di masa depan.

4.1.2. Laporan Aktivitas


Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Perubahan aset bersih dalam laporan aktivitas biasanya melibatkan 4 jenis transaksi, yaitu (1) pendapatan, (2) beban, (3) gains and losses, dan (4) reklasifikasi aset bersih. Seluruh perubahan aset bersih ini nantinya akan tercermin pada nilai akhir aset bersih yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
Adapun informasi dalam laporan ini dapat membantu para stakeholders untuk:
mengevaluasi kinerja organisasi nirlaba dalam suatu periode,

menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan

Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.





4.1.3. Laporan Arus Kas


Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Adapun klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas pada laporan arus kas organisasi nirlaba, sama dengan yang ada pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Metode penyusunan laporan arus kas pun bisa menggunakan metode langsung (direct method) maupun metode tidak langsung (indirect method)

PEMBAHASAN LANJUTAN

ENTITAS NIRLABA SWASTA ( Penyedia Layanan Kesehatan)



1. Penyediaan Layanan Kesehatan


Lingkungan layanan kesehatan saat ini sedang mengalami revolusi. Biaya teknologi baru juga mengharuskan penyediaan layanan kesehatan untuk mengevaluasi ulang misi mereka kepada msyarakat yang seharusnya dilayani.

Pedoman pelaporan akuntansi dan keuangan untuk rumah sakit adalah sama dengan yang digunakan oleh seluruh penyedia layanan kesehatan yang termasuk didalam ruang lingkup pedoman audit dan akuntansi AICPA untuk organisasi layanan kesehatan. Pedoman audit dan akuntansi berlaku untuk entitas layanan kesehatan berikut ini :

Kllinik, praktik kelompok medis, asosiasi praktik perorangan, praktik perseorangan, fasilitas layanan darurat, laboratorium, pusat pembedahan dan organisasi layanan ambulan lainnya.

Pemeliharaan kesehatan bagi para pensiunan.

Organisasi pemeliharaan kesehatan dan program layanan kesehatan yang dibayar dimuka lainnya.

Badan kesehatan yang memberikan layanan dirumah.

Rumah sakit.

Klinik bidan yang menyediakan layanan kesehatan tingkat trampil, menengah, dan kurang intensif.

Pusat rehabilitas narkoba dan alcohol serta panti rehabilitas lainnya.


Pedoman audit AICPA berfungsi sebagai sumber otoritas yang penting dalam memilih prosedur pelaporan akuntansi dan keuangan bagi penyedia layanan kesehatan.
2. Pelaporan Keuangan Untuk Entitas Nirlaba Swasta

Entitas nirlaba swasta harus melaporkan aktiva bersihnya sesuai dengan Financial Accounting Concepts Statement No.6 (FAC 6). FAC 6 menentukan 3 kelompok aktiva bersih ( aktiva – kewajiban ) yang terpisah sebagai berikut :

Aktiva bersih yang tidak dibatasi ( unrestricted net asset ). Kelompok aktiva bersih ini tidak dibatasi oleh donor. Aktiva bersih ini digunakan untuk operasi umum entitas. Aktiva bersih yang tidak dibatasi termasuk semua aktiva dan kewajiban yang tidak mempunyai batasan yang di terapkan pihak eksternal untuk penggunaannya.

Aktiva bersih yang dibatasi sementara waktu atau temporer ( temporarily restricted net assets ). Kelompok aktiva bersih ini melaporkan aktiva bersih yang mempunyai batasan waktu yang di tetapkan donor / batas tujuan, yang umumnya dirinci dalam perjanjian sumbangan antara donor dengan organisasi. Batas waktu artinya bahwa aktiva tersebut tidak tersedia untuk penggunaan sampai waktu tertentu berlalu. Dana abadi berjangka waktu yang mempunyai umur batas dimasukan dalam aktiva bersih dibatasi sementara waktu. Batasan tujuan artinya bahwa sumber daya hanya digunakan untuk tujuan khusus.

Aktiva bersih yang dibatasi secara permanen ( permanently restricted net asset ). Kelompok aktiva bersih ini termasuk sumbangan terikat secara permanen seperti dana abadi reguler yang jumlah pokoknya harus disimpan sampai jangka waktu tidak terbatas.

Sangat penting untuk mencatat secara benar dan melaporkan tiap kelompok aktiva bersih. Beberapa entitas nirlaba menggunakan struktur dana untuk dana tiap kelompok aktiva bersih untuk memerapkan disiplin akun yang terdapat dalam akuntansi dana. Entitas tersebut akan memiliki dana sepertina dana umum, dana tujuan khusus, dana bangunan, dana abadi, dan lain-lain. Entitas nirlaba lainnya hanya mempunyai satu pencatatan akuntansi untuk menunjukan jumalh dari tiap kelompok aktiva bersih.

Jika pengeluaran untuk program penelitian dilakukan dalam kelompok aktiva bersih yang tidak dibatasi, ayat jurnal reklasifikasi berikut ini ibuat dalam kelompok aktiva bersih yang di batasi, sementara waktu yang diguanakan untuk mencatat penyelesaian pembatasan penggunaan tertentu dan pengalihan sumber daya ke dalam kelompok aktiva bersih yang tidak dibatasi. Ingat bahwa ayat jurnal reklasifikasi bukan merupakan beban dari kelompok aktiva bersih yang dibatasi penggunaannya.

2.1. Standar FASB Yang Penting Untuk Entitas Nirlaba

FASB telah mengeluarkan 5 standar yang secara langsung berpengaruh terhadap entitas nirlaba swasta :

FASB 93 yang mengatur masalah depresiasi

FASB 116 yang mengatur masalah akuntansi untuk sumbangan

FASB 117 yang menentukan syarat penyajian keuangan

FASB 124 yang menentukan akuntansi untuk investasi

FASB 136 yang mengatur akuntansi yang untuk pengalihan aktiva pada organisasi nirlaba yang meningkatkan / mempertahankan sumbangan bagi pihak lain.


3. Struktur Dana Rumah Sakit


Kebanyakan rumah sakit telah menggunakan struktur akuntasi dana untuk keperlun akuntansi. Secara umum, aktifitas oprasi dilakukan dalam dana umum, dan sejumlah dana yang dibatasi digunakan untuk mencatat aktiva aktiva yang penggunaannya dibatasi oleh pihak donor. Penyajjian informasi laporan keuangan berdasarkan FASB 117 mewajibkan pembedaan antara aktiva bersih yang tidak dibatasi, dibatasi sementara waktu, dan dibatasi secara permanen. Pembahasan tentang pelaporan akuntansi dan keuangan untuk rumah sakit mengasumsikan bahwa aktiva yang tidak dibatasi dicatat dalam dana umum dan satu atau lebih dana terpisah digunakan untuk mencatat aktiva yang dibatasi sementara waktu dan secara permanen.

Aktiva yang dibatasi hingga suatu periode penggunaan atau yang harus digunakan untuk tujuan tertentu dicatat dalam dana yang dibatasi hingga pembatasan tersebut berakhir. Pada waktu pembatasan tersebut telah berakhir, aktiva direklasifikasikan dari data yang dibatasi kedalam dana umum, segala beban yang terjadi untuk memenuhi ketentuan pembatasan dilaporkan sebagai beban dalam dana umum



 Kesimpulan


Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). organisasi nirlaba meliputi keagamaan, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi sukarelawan, serikat buruh.

Menurut PSAK No.45 bahwa organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. (IAI, 2004: 45.1)

Sabtu, 21 April 2018

English Grammar Learning - Nouns

NOUNS


It's not easy to describe a noun. In simple terms, nouns are "things" (and verbs are "actions"). Like food. Food (noun) is something you eat (verb). Or happiness. Happiness (noun) is something you want (verb). Another example is "human being"". A human being (noun) is something you are (verb).
What are Nouns?
The simple definition is: a person, place or thing
teacher, school, book
Types
Countable Nouns, Uncountable Nouns
dog/dogs, rice, hair(s)
Proper Nouns (Names)
Do we say "Atlantic Ocean" or "the Atlantic Ocean"? Should I write "february" or "February"?
Shirley, Mr Jeckyll, Thailand, April, Sony
Possessive 's
Adding 's or ' to show possession.
John's car, my parents' house
Noun as Adjective
Sometimes we use a noun to describe another noun. In that case, the first noun is "acting as" an adjective.
love story, tooth-brush, bathroom


PROPER  NOUNS AND COMMON NOUNS



Nouns name people, places, and things. Every noun can further be classified as common or proper. A proper noun has two distinctive features: 1) it will name a specific [usually a one-of-a-kind] item, and 2) it will begin with a capital letter no matter where it occurs in a sentence.
Check out the chart below:
Common NounProper Noun
writerHerman Melville
teacherMrs. Hacket
beagleSnoopy
cookieOreo
cityOrlandoOrlando
restaurantTito's Taco Palace
documentDeclaration of Independence
schoolUniversity of Southern California
Read the following sentences. Notice the difference between the common and proper nouns.
Tina offered Antonio one of her mother's homemade oatmeal cookies but only an Oreo would satisfy his sweet tooth.
Cookies = common noun; Oreo = proper noun.
Charlie had wanted an easy teacher for his composition class, but he got Mrs. Hacket, whose short temper and unreasonable demands made the semester a torture.
Teacher = common noun; Mrs. Hacket = proper noun.
Gloria wanted to try a new restaurant, so Richard took her to Tito's Taco Palace, where no one dips into the hot sauce until the drinks have arrived at the table.
Restaurant = common noun; Tito's Taco Palace = proper noun. 


COUNTABLE AND UNCOUNTABLE NOUNS


In English grammar, words that refer to people, places, or things are called nouns. They can be classified in many ways.
One way to classify nouns is according to whether they can be counted or not. Many English mistakes are related to this point. By reading through this page, you will understand:
what countable and uncountable nouns are 
how to use them correctly in a sentence
Countable (or count)nouns are words which can be counted. They have a singular form and a plural form. They usually refer to things. Most countable nouns become plural by adding an ‘s’ at the end of the word.
For example:
SingularPlural
chairchairs
bottlebottles
studentstudents
Uncountable (or non-count)nouns are words which cannot be counted. Therefore, they only have a singular form. They have no plural forms. These words are thought of as wholes rather than as parts. They usually refer to abstractions (such as confidence or advice) or collectives (such as equipment or luggage).
For example:
Singular
money
furniture
information




COMPOUND NOUNS


Words can be combined to form compound nouns. These are very common, and new combinations are invented almost daily. They normally have two parts. The second part identifies the object or person in question ( man, friend, tank, table, room ). The first part tells us what kind of object or person it is, or what its purpose is ( police, boy, water, dining, bed ):
What type / what purposeWhat or who
policeman
boyfriend
watertank
diningtable
bedroom
The two parts may be written in a number of ways :
1. as one word.
Example: policeman boyfriend
2. as two words joined with a hyphen.
Example: dining-table
3. as two separate words.
Example: fish tank .
There are no clear rules about this - so write the common compounds that you know well as one word, and the others as two words.
The two parts may be:Examples:
noun + nounbedroom
water tank
motorcycle
printer cartridge
noun + verbrainfall
haircut
train-spotting
noun + adverbhanger-on
passer-by
verb + nounwashing machine
driving licence
swimming pool
verb + adverb*lookout
take-off
drawback
adjective + noungreenhouse
software
redhead
adjective + verbdry-cleaning
public speaking
adverb + nounonlooker
bystander
adverb + verb*output
overthrow
upturn
input

Compound nouns often have a meaning that is different from the two separate words.
Stress is important in pronunciation, as it distinguishes between a compound noun (e.g. greenhouse ) and an adjective with a noun (e.g. green house ).
In compound nouns, the stress usually falls on the first syllable:
a ' greenhouse = place where we grow plants (compound noun)
green 'house = house painted green (adjective and noun)
a ' bluebird = type of bird (compound noun)
blue 'bird = any bird with blue feathers (adjective and noun)
Many common compound nouns are formed from phrasal verbs (verb + adverb or adverb + verb).

Examples

breakdown, outbreak, outcome, cutback, drive-in, drop-out, feedback, flyover, hold-up, hangover, outlay, outlet, inlet, makeup, output, set-back, stand-in, takeaway, walkover.

Materi kuliah : Manajemen Pemasaran, Keanekaragaman Dalam Pasar

Keaneka Ragaman Dalam Pasar Pemasaran merupakan Kegiatan manusia  yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalu...